“MANUSIA”
YANG DITUNJUK SEBAGAI KHALIFAH DIMUKA BUMI INI, YANG MEMILIKI PERAN DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI; TERUTAMA MENGENAI KEWAJIBAN - KEWAJIBAN SERTA LARANGAN–LARANGANYA DALAM HIDUP INI.
“MANUSIA”
AKAN MEMBAWA DIRINYA SENDIRI, BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP DIRINYA SENDIRI ATAS SEGALA APA-APA SAJA YANG DIPIKIRKAN, DIUCAPKAN DAN DILAKUKANNYA.
”MANUSIA”
DIBERI HAK UNTUK MERUBAH DUNIA, TERUTAMA DUNIA DALAM DIRINYA.
”MANUSIA”
TERCIPTA DALAM KESEMPURNAAN, TERUTAMA MEMILIKI HATI, AKAL DAN PIKIRANNYA.
”MANUSIA”
YANG DIBERIKAN KELELUASAAN UNTUK MENGOLAH SERTA MEMBERDAYAKAN APA-APA YANG ADA DI ALAM DUNIA INI, AGAR TERJADI DAN TERCIPTA KESEIMBANGAN HIDUP UNTUK KEHIDUPAN YANG LEBIH BAIK DAN BERARTI; MAKA DIPERLUKAN “PENYATUAN DIRI MANUSIA DENGAN ALAM SEMESTA INI” AGAR TERJADI INTERAKSI PROSES PENYERAPAN DAN PENYATUAN DARI UNSUR POKOK DAN ENERGI YANG ADA DIDALAM KEDUANYA, YANG NANTINYA AKAN MEMBERIKAN SUATU KEMAMPUAN, KESANGGUPAN DAN KEKUATAN YANG LEBIH BAIK BAGI DIRI MANUSIA ITU SENDIRI.
”MANUSIA”
AKAN SADAR, APABILA PROSES ITU BERJALAN DAN DILAKUKANNYA; AKHIRNYA TERNYATA ALAM BESERTA SEGALA ISI DIDALAMNYA SAMA-SAMA MEMILIKI HAK DAN TANGGUNG JAWAB TERHADAP SANG PENCIPTA (ALLAH).
“TIDAK KU-CIPTAKAN ALAM INI BESERTA SEGALA MACHLUK YANG ADA DIDALAMNYA ATAU SEBALIKNYA DENGAN SIA - SIA, TIDAK MEMPUNYAI ARTI YANG SESUNGGUHNYA, TERKECUALI BAGI MANUSIA YANG MEMILIKI KEMAUAN UNTUK MENUJU MENCAPAINYA”
INI SUATU BENTUK TUNTUNAN KEPADA SAYA :
PADA TANGGAL, 27 MEI 2006 JAM;04:00 WIB
“PENYATUAN DIRI DENGAN ALAM” YANG MENJADI "PEDOMAN HIDUP MANUSIA"
( SUMBER : AKU )